Satu Tahun Jokowi-Ma’Ruf

Selasa, 20 Oktober 2020 tepat satu tahun setelah dilantiknya Joko Widodo dan Ma’ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Selama masa kepemimpinannya diwarnai beberapa keputusan yang menimbulkan polemik. Berikut rekap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dari berbagai sektor dalam satu tahun pemerintahannya…

  • Ekonomi 
    • Pertumbuhan ekonomi -5.32% imbas pandemi Covid-19, Indonesia masuk resesi ekonomi.
    • Defisit APBN sebesar 6.34% pada tahun 2020.
    • Utang Indonesia USD 402,08 miliar, Peringkat ke-6 tertinggi diantara negara-negara berpendapatan menengah dan rendah.
  • Hukum dan HAM 
    • Undang-Undang kontroversial: UU KPK, UU Minerba, UU MK, dan UU Cipta Kerja.
    • Kekerasan terhadap Jurnalis.
    • Pengungkapan kasus penyiraman Novel Baswedan.
  • Politik dan Birokrasi
    • Pengangkatan 7 Staf Khusus Milenial Presiden.
    • Dilaksanakannya Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi.
  • Sosial
    • Penangan pandemi Covid-19 yang penuh polemik.
    • Jumlah penduduk miskin bertambah menjadi 26,4 juta.
    • Pada Februari 2020 pengangguran di Indonesia naik sebesar 0,88% dari satu tahun sebelumnya menjadi 6,88 juta orang.
    • Naiknya iuran BPJS, kebijakan ini diterbitkan melalui Perpres No. 64 Tahun 2020 dinilai membunuh karena kenaikannya mencapai Rp 100 ribu.
    • Penolakan kepulangan kombatan ISIS.

Apa saja strategi pemerintah?

Kantor Staf Presiden merilis ‘Laporan Tahunan 2020 Bangkit untuk Indonesia Maju’, terkait program kerja Joko Widodo-Ma’ruf Amin di situs resminya ksp.go.id, menyebutkan lima arahan strategis untuk membantu Indonesia melewati masa pandemi ini:

  1. Pembangunan Sumber Daya Manusia
  2. Pembangunan infrastruktur
  3. Penyederhanaan regulasi
  4. Penyederhanaan Birokrasi
  5. Transformasi Ekonomi

Bagaimana kepuasan rakyat Indonesia dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin?

Bagaimana pendapat mereka? 

Gabriel Lele (Pakar kebijakan publik)

“Beberapa bulan pertama kan habis waktunya untuk konsolidasi,
termasuk bagaimana mengelola oposisi, lalu periode berikutnya,
begitu kekuasaan relatif terkonsolidasi dan mau melaksanakan
beberapa program, kemudian ada Covid-19. Jadi kalau kita ingin
mengevaluasi capaian Pak Jokowi, konteksnya begitu,” Gabriel Lele.